Kalau ngomongin tentang bandung sebenarnya ngak ada habis –
habisnya, masalahnya, bandung merupakan tempat yang sangat pantas untuk di
bicarakan, dan untuk di kunjungi.
Bagi anda yang belum perna datang ke kota bandung, di
harapkan untuk menyempatkan diri untut menyempatkan diri mengunjungi kota ini,
anda tidak akan kecewa pastinya.
Gedung Sate Bandung (Kantor Gubernur Jawa
Barat)
Bangunan gedung ini dirancang arsitek Ir J. Berger dari Landsgeboundienst, dinas pembangunan gedung-gedung pemerintah Negeri Belanda. Dibutuhkan tenaga hingga 2.000 orang pekerja. Di antara ribuan pekerja itu, terdapat lebih kurang 150 Cina Konghu atau Kanton, tukang kayu dan pemahat batu yang trampil di negerinya. Arsitek Belanda, Dr. Hendrik Petrus Berlage, menyebut bahwa Gedung Sate beserta rancangan kompleks Pusat Perkantoran Instansi Pemerintahan Sipil Hindia Belanda di Bandung merupakan sebuah karya besar. Sementara Coor Passchier dan Jan Wittenberg, dua arsitek Belanda yang menginventarisir bangunan kolonial di Bandung, menyebut Gedung Sate sebagai sebagai bangunan monumental yang anggun mempesona, serta memiliki gaya arsitektur yang unik, dan gigantik.
Gedung
Sate sendiri sebenarnya hanya bagian kecil atau sekira 5% dari “Kompleks Pusat
Perkantoran Insatansi Pemerintah Sipil” Hindia Belanda yang menempati lahan
Bandung Utara seluas 27.000 meter persegi. Oleh penduduk tempo dulu “Gedong
Sate” dinamai “Gedong Bebe” yang kemudian lebih populer dengan “Gedung Sate”
karena di puncak menara gedung tersebut terdapat “tusuk sate” dengan 6 buah
ornamen berbentuk jambu air.
Taman Makam Pahlawan Cikutra adalah komplek pemakaman bagi pejuang dan tentara di Kota Bandung. Pemakaman ini berlokasi di Kelurahan Cikutra, Cibeunying Kidul, Bandung
Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah di renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
Monumen ini terletak di sebelah utara Gedung Sate Bandung. Jika kita berada di plaza monumen tersebut, secara garis lurus, kita dapat melihat dengan jelas bangunan Gedung Sate. Antara monumen dan Gedung sate, terdapat Taman Kota, Jl. Surapati, Lapangan Gasibu, dan Jl. Diponegoro. Monumen ini dekat juga dengan Kampus Universitas Padjajaran di Jalan Dipati Ukur Bandung. Di sebelah barat dari monumen ini berdiri tegak Gedung Telkom Indonesia, dan di sebelah timur berdiri Gedung Pertamina Indonesia.
Banyak
aktivitas yang sering dilakukan di monumen ini. Selain sebagai titik massa untuk
berkumpul sebelum dan sesudah aksi dalam berbagai isu tuntutan, di monumen ini
sering pula diadakan acara-acara hiburan. Seperti pasar malam, acara dangdut,
dan acara-acara lain yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi di
negeri ini.
Terletak di Jl. Tamansari. Kebun Binatang Bandung ini pada awalnya dikenal dengan nama Derenten (dalam bahasa sunda, dierentuin) yang artinya kebun binatang. Kebun Binatang Bandung didirikan pada tahun 1930 oleh Bandung Zoological Park (BZP), yang dipelopori oleh Direktur Bank Dennis, Hoogland. Pengesahan pendirian Kebun Binatang ini diwenangi oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan pengesahannya dituangkan pada keputusan 12 April 1933 No.32. Pada saat Jepang menguasai daerah ini, tempat wisata ini kurang terkelola, hingga pada tahun 1948, dilakukan rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi tempat wisata ini.
Pada
tahun 1956, atas inisiatif dari R. Ema Bratakoesoema, Bandung Zoological Park
dibubarkan dan berganti menjadi Yayasan Marga Satwa Tamansari pada tahun 1957.
Adalah sebuah taman kota yang terletak di Jalan Ganesha – Bandung, persis di depan Kampus Institut Teknologi Bandung. Dari segi ukuran, taman ini tidak begitu luas namun sangat asri karena berbagai tumbuhan yang ada di taman dan sekitarnya. Taman dilengkapi dengan banyak tempat duduk yang dapat digunakan untuk refreshing khususnya di siang hari. Karena lokasinya tidak jauh dari Kebun Binatang Bandung, taman ini sering digunakan oleh para pengunjung kebun binatang untuk beristirahat bersama keluarga sambil menikmati makan siang.
Di
sekitar taman tumbuh pepohonan yang tinggi yang dihuni oleh beraneka ragam
burung. Memang, kawasan Jalan Ganesha diperuntukkan bagi konservasi beraneka
ragam burung sehingga tidak satu pun burung yang ada diperbolehkan untuk
diburu.
Bagi
yang ingin berkuda sambil berkeliling taman, di sekitar taman terdapat banyak
sekali penyewaan kuda. Bagi anak kecil dapat didampingi oleh sang pemilik kuda,
atau bagi yang sudah berani berkuda sendiri dapat melakukannya tanpa didampingi
sang pemilik kuda. Bagi keluarga yang ingin beramai-ramai menikmati taman dapat
menyewa dokar yang dikendalikan oleh sang pemilik dokar.
Seperti namanya, di sepanjang Jalan Cibaduyut Bandung, kita bisa melihat toko-toko yang berjejer memajang dagangan yang didominasi oleh tas dan sepatu. Kalau kita masuk ke dalamnya, kita dapat menemukan lebih banyak lagi. Ada pakaian termasuk jaket kulit, tas kulit, tas gendong, dompet, ikat pinggang, boneka, sandal, dan lain-lain. Harganya pun bervariasi, mulai dari beberapa puluh ribu saja sampai dengan ratusan ribu rupiah.
Keberadaan Museum Pos Indonesia yang berlokasi tidak jauh dari Gedung Sate, tidak terlepas dari perjalanan sejarah Perusahaan Pos di Indonesia. Museum ini hadir sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1933 dengan nama Museum PTT (Pos Telegrap dan Telepon) dan menempati bagian sayap kanan bawah gedung kantor PTT . Bangunan museum ini dibangun pada tanggal 27 Juli 1920 dengan luas bangunan 706 m2 dan dirancang oleh arsitek Ir. J. Berger dan Leutdsgebouwdienst dengan gaya arsitektur Italia masa Renaissance sebagai sebuah tempat yang mengoleksi perangko-perangko dari berbagai negara.
Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution adalah tempat yang tepat bagi anak untuk belajar kelalulintasan. Di taman yang sejuk dan nyaman ini, anak-anak akan menikmati berkendara dengan sepeda atau kendaraan mini di jalur buatan yang dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas. Dan langsung mempraktekkan pelajaran kelalulintasan dalam suasana permainan yang menyenangkan.
Lingkungan
taman yang luas, hijau dan dilengkapi dengan kursi-kursi taman sangat cocok
sebagai pilihan rekreasi Anda sekeluarga.
Museum Mandala Wangsit Siliwangi adalah museum senjata yang berada di Bandung, Jawa Barat. Nama Siliwangi sendiri adalah seorang pendiri Kerajaan Pajajaran yang kekuasaanya tak terbatas, konon raja yang arif dan bijaksana serta wibawa dalam menjalankan roda pemerintahaan, sedangkan arti Mandala Wangsit adalah sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau nasihat dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus melalu benda-benda yang ditinggalkannya.
Nama
jalan tempat museum ini, Jl. Lembong, diambil dari nama Letkol Lembong, salah
satu prajurit Siliwangi yang menjadi korban dalam Peristiwa Kudeta Angkatan
Perang Ratu Adil. Sebelumnya jalan itu bernama Oude Hospitaalweg.
Gedung yang terletak di jalan Asia Afrika ini didirikan oleh seorang arsitek Belanda yang bernama Van Galenlast dan C.O. Wolf Shoomaker. Gedung ini menjadi sangat terkenal sejak diadakannya Konferensi Asia Afrika tahun 1955, kemudian Konferensi Mahasiswa Asia Afrika tahun 1956 dan Konferensi Islam Asia Afrika yang menyimpan naskah-naskah dan peniggalan-peniggalan Asia Afrika yang terkenal. Gedung ini dibuka untuk umum setiap harikerja dan mudah dicapai dengan menggunakan bus kota jurusan Cicaheum-Cibeureum, Museum ini menampilkan koleksi foto-foto dan barang-barang tiga dimensi yang berhubungan dengan Konferensi Asia Afrika 1955, Benda-Benda KAA, Foto KAA sebelum dan sesudah peringatan KAA, Dasa Sila Bandung, Ulas Pers, Patung tokoh-tokoh KAA, Ruang pameran tetap, Ruang aula, Audio visual dan Perpustakaan
Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat yang dulu dikenal dengan Masjid Agung Bandung, selesai dibangun kembali pada 13 Januari 2006. Pembangunan itu termasuk dengan penataan ulang Alun-alun Bandung, pembangunan dua lantai basement dan taman kota sekaligus halaman masjid yang dapat dipergunakan untuk kegiatan seni budaya serta salat Idul Fitri dan Idul Adha. Secara resmi pembangunan fisik masjid, membutuhkan waktu : 829 hari atau 2 tahun 99 hari, sejak peletakan batu pertama 25 Februari 2001 sampai peresmian Masjid Raya Bandung 4 Juni 2003 yang diresmikan oleh Gubernur Jabar saat itu: H.R. Nuriana.
Merupakan monumen yang menjadi markah tanah Bandung. Monumen ini setinggi 45 meter, memiliki sisi sebanyak 9 bidang. Monumen ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api, dimana terjadi pembumihangusan Bandung Selatan yang dipimpin oleh Muhammad Toha.
Monumen
ini berada di tengah-tengah kota yaitu terletak di kawasan Lapangan Tegallega.
Monumen ini menjadi salah satu monumen terkenal di Bandung. Monumen ini menjadi
pusat perhatian setiap tanggal
Taman
Tegalega – Astana Anyar, Taman Kota Bandung – Jl. Merdeka, , Bandung Tempo
Doeloe – Jl. Braga,
Pusat Perbelanjaan Jins – Jl. Cihampelas
Pusat
perbelanjaan di jalan chiampelas ini sangat ramai pengungjungnya, hampir tiap
hari, selalu saja ada pengunjung dari wisatawan lokal, ini bisa di liat dari
antrian mobil pariwisata yang cukup panjang
Pusat Perbelanjaan Pasar Baru , Pusat Perbelanjaan Kings Plaza – Jl.
Kepatihan, Pusat Factory Outlet, Jalan Riau dan Jalan Dago, Monumen Hussein
Sastranegara – Jl. Pajajaran
Lapangan ini sangatlah ramai pada hari minggu, banyak
penjual aksesoris dan perlengkapan disana, jadi kalo pingin nyari nyari yang
mungkin belum anda dapati disinilah tempatnya ( khusus hari minggu ).
Kalau hari biasa lebi di gunakan sebagai tempat berolaraga
Trans studio bandung terletak di bandung super mall, disinilah
pusat taman bermain keluarga, semuanya ada disini
0 komentar:
Posting Komentar