Flores Timur,
merupaka surganya wisata alam. Kabupaten kecil yang berada di timur pulau
Flores ini, sungguh akan membuat anda terpesona oleh keindahan alamnya. Dari
hutanya yang masih sangat asri, lautnya yang biru dan jenih, udarahnya yang
segar, serta batu karang yang unik, dan sebagainya akan anda temukan di sini.
Pada dua kali liburan semester lalu di tahun
ini, saya melakukan dua kali ekspedisi,
yang pertama adalah dari Surabaya – Jawa
Timur hingga ke Flores Timur dengan menggunakan perjalanan darat. Setiap tempat
yang saya singgahi dari surabya, bali, lombok, sumbawa, bima, pulau komodo,
labuan bajo, hingga pada Larantuka – Flores Timur, menyajikan beragam keindahan
alam yang cukup mencengangan mata saya. Namun suatu keadaan berbeda yang saya
alami ketika melakukan ekspedisi pada liburan semester yang ke dua di tahun
ini, tepatnya pada bulan Juli lalu, saya melakukan sembuah ekspedisi laut, dengan
menggunakan sebuah kapal nelayan. Ekspedisi di mulai dari pusat kota larantuka,
tepatnya di bawah kaki Gunung Ilemandiri menuju ke Basirah, perkampungan tepi pantai yang sangat terpencil
di pantai utara flores timur. Perjalanan yang di tempuh selama lima jam ini
sungguh tak terlupakan. Perahu nelayan ini belayar di pesisr laut, sehingga
bagaimana keindahaan alam pulau masih dapat saya nikmati, sungguh ini adalah
surganya dunia, jernihnya laut, obak laut serta angin laut bersatu mengoyangkan
perahu itu, dan itu adalah luar biasa, suatu sensasi alam yang tak tertandingi.
Jika di bandingkan dengan perjalananku yang sebelumnya, ini sungguh
mengagumkan.
Hal tak terlupakan
berikutnya adalah ketika tiba di Basirah, setelah perjalanan lima jam itu, saya
harus pindah ke sebuah sampan kecil agar bisa di hantarkan ke daratan, maklum
saja daerah ini sangat terpencil, pelabuhan tambatan perahu pun masih sedang
dalam perencanaan pembangunannya. Kesan biasa jika menginjakan kaki di pantai
adalah pasirnya, namun di sini berbeda, tak terlihat pasir ditepi pantai,
melaikan tumpukan batu karang putih dan
tebing batu hitam yang tajam akibat hantaman ombak. Sungguh menagjubkan, itu
kali pertama saya menyentuh tebing batu setajam itu. Maha Karya Tuhan sungguh
indah, di Basirah saya dapat menemukan suatu ekosistem laut yang indah, ikan –
ikan yang masih berenang di pinggiran, para nelayan yang memancing tanpa
merusak laut
0 komentar:
Posting Komentar